PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengapresiasi langkah pemerintah yang memperkuat likuiditas perbankan melalui penempatan dana pemerintah di lima bank nasional, termasuk BSI.
“Kami mengapresiasi rencana pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk menempatkan dana di perbankan. Hal ini dapat memperkuat likuiditas di tengah market yang sangat ketat,” kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sebagai bank yang juga mendapat amanah mendukung program pemerintah, seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, rumah bersubsidi, dan Makan Bergizi Gratis, Wisnu menyampaikan bahwa dana ini akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas pembiayaan.
Melalui pembiayaan tersebut, maka diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Sejauh ini kinerja BSI solid dan sustain. Hingga Mei 2025, BSI masih dapat menumbuhkan pembiayaan double digit,” kata Wisnu.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa resmi memutuskan untuk menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun pada lima bank umum. Dana tersebut berasal dari kas pemerintah yang disimpan di Bank Indonesia (BI).
Porsi dana yang ditempatkan di Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp55 triliun. Sementara Bank Tabungan Negara (BTN) Rp25 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun.
Dana pemerintah tersebut diharapkan dapat memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.