Dinas LH Bekasi edukasi kelola sampah lewat Jambore Adiwiyata

Dinas LH Bekasi edukasi kelola sampah lewat Jambore Adiwiyata

Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengedukasi cara mengelola sampah kepada puluhan pelajar dari berbagai wilayah se-Jabodetabek melalui program Jambore Adiwiyata 2025 yang digelar di Desa Telagamurni, Kecamatan Cikarang Barat.

Peserta kegiatan ini berasal dari kalangan pendamping dan kader Adiwiyata jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah yang masing-masing mengirimkan satu pendamping berikut satu siswanya.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah Himpunan Penggiat Adiwiyata Nasional,” kata Tenaga Ahli Dinas LH Kabupaten Bekasi Dedi Kurniawan di Cikarang, Senin.

Dedi dalam kesempatan ini memberikan edukasi berkaitan pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah dapur menjadi kompos sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.

Direktur Litbang Bambu Foundation itu menyampaikan Kabupaten Bekasi menghasilkan lebih dari 2.000 ton sampah setiap hari dengan lebih dari 60 persen di antaranya merupakan sampah organik rumah tangga.

Apabila dikelola dengan baik, potensi ini dapat menjadi media tanam ramah lingkungan yang mendukung ketahanan pangan dari skala rumah tangga.

“Area di perumahan ini terasa sejuk karena banyak pohon yang rindang. Pohon-pohon ini tidak dipupuk, tetapi tetap subur karena mendapatkan nutrisi dari daun-daun yang gugur, konsep ini disebut self sufficient. Hari ini kita akan membuat media tanam dari sampah dapur menggunakan polybag,” katanya.

Seluruh peserta turut mendapatkan pelatihan langsung tentang cara membuat kompos dari sisa dapur dan praktik pembuatan fungisida serta herbisida alami dari bahan organik rumah tangga.

Ketua Forum Bank Sampah Indonesia M. Suhapli turut hadir membagikan pengalaman sukses dalam mengelola sampah di lingkungan perumahan.

Dia menceritakan proses awal membangun kesadaran warga melalui voting untuk membuat tempat sampah terpilah hingga akhirnya mendirikan bank sampah sebagai solusi manajemen berkelanjutan.

“Setelah sampah terpilah, nilainya menjadi lebih tinggi, terutama sampah organik yang kami jadikan kompos agar tidak menghasilkan air lindi. Ketika gerakan ini mulai berjalan, barulah ada dukungan dari pemerintah daerah dan CSR,” ucapnya.

Turut hadir sebagai narasumber kegiatan ini yakni Dewan Penasehat DPW HPAI Kabupaten Bekasi Dwi Setyoharini yang turut memperkaya pemahaman peserta tentang penting pendidikan lingkungan sejak dini.

Kegiatan ini berlangsung di area terbuka yang rindang dinaungi pepohonan tinggi, menambah semangat para peserta untuk belajar langsung dari alam.

“Jambore Adiwiyata 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan peduli lingkungan melalui pendidikan praktis yang melibatkan generasi muda,” kata Dwi Setyoharini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*