
Pebasket Prawira Harum Bandung Muhammad Fhirdan Guntara (tengah) berusaha melakukan lay up saat dihadang dua pebasket Dewa United Banten Hardianus (kanan) dan Pape Malick Dime (kiri) saat pertandingan Indonesia Basketball League (IBL) 2025 di C-Tra Prawira Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Pebasket Dewa United Banten Kaleb Ramot Gemilang menilai kekalahan 84-86 dari Prawira Bandung pada detik-detik akhir pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) 2025 hanya karena timnya belum beruntung.
Menurut dia, kekalahan akibat kemelut di bawah ring yang akhirnya dimanfaatkan oleh Norbertas Giga, merupakan sebuah momentum keberuntungan bagi lawannya sehingga bisa menang.
“Kami hanya kurang beruntung, itu saja,” kata Kaleb dalam laman IBL yang dikutip ANTARA di Jakarta, Selasa.
Kapten klub itu menilai, timnya sudah bermain bagus dalam laga melawan klub asal Kota Kembang itu.
Terbukti, hingga tiga kuarter, keduanya saling beradu ketat untuk saling mengungguli.
Kekalahan Dewa United Banten saat bertandang ke C-Tra Arena Prawira, Minggu (26/1) malam, cukup menyakitkan bagi Kaleb dan kawan-kawan.
Hal itu disampaikan pelatih Dewa, Pablo Favarel.
“Mereka punya banyak senjata untuk mengalahkan kami, menembak dengan baik, bahkan lebih baik, apalagi di momentum terakhir yang membuat kami kalah,” ujar pelatih asal Argentina tersebut.
Prawira Bandung yang diasuh David Singleton berhasil menang tipis 86-84 di detik-detik terakhir, saat meladeni tamunya.
Dalam pertandingan melawan Kaleb Ramot dan kawan-kawan, Norbertas Giga tampil sebagai pemain yang paling banyak mencetak poin di antara rekan maupun lawan.
Bahkan, under basket Giga di sisa 0,8 detik laga menjadi momentum penentu kemenangan.