PB PASI sebut PLN Electric Run 2025 momentum evaluasi latihan atlet

PB PASI sebut PLN Electric Run 2025 momentum evaluasi latihan atlet

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan ajang lomba lari PLN Electric Run 2025 menjadi momentum bagi atlet-atlet lari nasional untuk mengevaluasi hasil latihan.

“Masih banyak pelari-pelari kita yang membutuhkan ajang seperti ini (PLN Electric Run) untuk mengevaluasi hasil latihan mereka dan bahkan untuk mengejar prestasi,” kata Tigor Tanjung pada acara peluncuran lomba lari PLN Electric Run 2025 di Jakarta, Selasa.

Ajang PLN Electric Run 2025 yang digelar PT PLN (Persero) bersama Harian Kompas akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, pada 2 November mendatang. Ajang lari yang digelar untuk ketiga kalinya itu bakal melombakan tiga kategori yaitu 5 kilometer (km), 10 km, dan 21,1 km (half marathon) dengan target peserta sebanyak 7.500 pelari.

Tigor mengatakan bahwa pihaknya sangat senang terlibat dalam ajang tersebut karena tidak hanya menjadi ruang kompetisi atlet namun juga mengusung misi kampanye keberlanjutan lingkungan yang merupakan salah satu isu penting yang diangkat organisasi World Athletics.

Ajang PLN Electric Run 2025 yang diakui PB PASI itu, kata dia, menambah kesempatan bagi para atlet lari di Tanah Air untuk menguji kemampuan karena lomba tersebut juga digelar dengan standar aturan internasional.

Selain atlet-atlet nasional seperti Odekta Elvina Naibaho, Robi Syianturi, Rikki Simbolon, kata dia, masih banyak atlet-atlet lari yang membutuhkan ajang seperti PLN Electric Run untuk menguji hasil latihan mereka.

Oleh sebab itu, ia berharap atlet-atlet nasional maupun daerah memanfaatkan lomba itu sebagai batu loncatan untuk menyiapkan diri menghadapi kejuaraan yang akan datang.

“Semakin banyak perlombaan dengan mutu yang dipertanggungjawabkan itu sangat berguna bagi pelari-pelari kita,” katanya.

Ia mengatakan, dalam ajang seperti PLN Electric Run juga sangat memungkinkan terjadi pemecahan rekor nasional. Ketika persiapan atlet dilakukan PB PASI dengan baik didukung dengan penyelenggara yang menyiapkan arena dan acara dengan baik maka para atlet bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik mereka untuk memecahkan rekor.

“Memang kita punya tantangan soal cuaca (suhu dan kelembaban) tetapi misalnya rute dibuat nyaman, tidak banyak tikungan supaya supaya mereka (para atlet) bisa mengembangkan kecepatan maka rekor nasional bisa tercipta,” katanya.

Tigor menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN yang menghadirkan ajang lomba lari tersebut secara berkelanjutan karena semakin banyak ajang seperti itu akan sangat bermanfaat bagi kemajuan olahraga lari di Indonesia.

Ia menambahkan, jika ajang tersebut dilakukan secara berkelanjutan ke depan dan memberikan dampak pada pengurangan emisi karbon yang signifikan, maka pihaknya akan memperkenalkan ajang tersebut ke World Athletics.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*